Saya
punya sedikit ilustrasi yang sederhana, tetapi bisa menjadi bahan renungan. Dan
dari ilustrasi inipun saya belajar banyak hal yang dapat membuat saya lebih
maju lagi, yang pasti maju yang lebih positif.
Dulu, komputer mungkin hanya identik
dengan Negara maju, rumah orang kaya, atau perlengkapan untuk orang pintar.
Tapi kini, di desa pun sudah banyak dikenal komputer. Karena untuk jaman
sekarang ini, dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, membuat komputer
bukan lagi barang mewah atau barang yang khusus untuk orang-orang yang
mempunyai uang lebih. Bahkan anak-anak kecil banyak yang sudah bisa menggunakan
komputer dengan baik dan lebih mengerti tentang computer itu sendiri. Tapi,
kita tetap saja banyak menjumpai orang-orang dewasa, bahkan orang-orang kaya
dan punya jabatan tinggi yang seakan takut dengan komputer. Mungkin istilah
“takut” ini agak berlebihan. Tapi, anda mungkin bisa melakukan hal ini. Cobalah
taruh sebuah computer di kamar seorang anak SD bahkan TK yang belum bisa
mengoperasikan computer. Apa yang terjadi? Beberapa waktu kemudian, mereka akan
sudah mulai mencoba-coba bahkan sudah bisa menggunakan benda tersebut.
Namun, coba taruh sebuah computer di
kamar orang dewasa yang tidak bisa mengoperasikan computer tersebut. Apa yang
terjadi? Mungkin computer itu justru berdebu, mereka tak berani mencoba atau
menyentuhnya sama sekali. Mengapa? Bukan karena komputernya yang menakutkan.
Tapi karena mereka takut keliru, takut terlihat bodoh, takut malu, takut disalahlkan
bila computer itu rusak, dan banyak hal lain yang akan menjadi alesannya.
Sementara anak kecil lebih berani mencoba. Kita mungkin menyebut anak-anak itu
nekad atau kurang perhitungan, tapi siapa yang sebenarnya yang lebih rugi?
Dari ilustrasi diatas kita sudah
dapat mengetahui yah, kemana arah tujuan pembicaraannya. Mungkin kita bukan
orang dewasa/orang tua yang tidak bisa mengoperasikan computer. Saya yakin
seumuran kita sekarang ini pasti sudah dengan mahirnya menggunakan computer.
Tapi makna yang bisa kita ambil dari ilustrasi diatas bukan tentang apakah kita
mahir atau tidak dalam menggunakan computer. Tetapi sering kali kita seperti
orang tua yang diilustrasikan diatas, sering kali kita takut mencoba hal-hal
baru dihadapan kita, dengan alesan takut menanggung resikonya dan kita lebih baik
memilih yang aman-aman saja. Atau puas dengan apa yang kita punya sekarang.
Yang membuat kita pada akhirnya
menyesal karena tidak berani mengambil keputusan untuk kita mencoba hal yang
baru yang telah menunggu kita. Cobalah sedikit berpikir seperti anak kecil yang
tidak peduli apapun yang terjadi nanti, apakah kita akan dimarahi, apakah kita
kan merusaknya itu tidak sedikitpun anak kecil pikiran. Tapi, karena
keberaniannya itu, membuat anak kecil itu mempunyai sesuatu yang lebih, yang
mungkin belum tentu orang lain punya itu semua karena keberaniannya untuk
mencoba, dan membuat anak kecil tersebut memiliki nilai plus. Tapi benar,
semakin kita dewasa, perhitungan kita semakin lebih detail lagi. Semua akan
dilihat dari dampak kedepannya nanti untuk diri kita, dan akhirnya membuat kita
menjadi takut untuk menghadapi hal-hal baru itu.
Saya pun sering kali mengalami
kejadian seperti diatas, dimana saya takut untuk keluar dari zona aman saya,
dan mencoba hal-hal yang baru yang menanti saya di depan. Banyak sekali
pertimbangannya, dan yang selalu saya pertimbangkan dan yang saya pikirkan,
bukan dampak positif dari keputusan apa yang saya akan ambil, tetapi saya
selalu melihat dari sisi negative dari keputusan yang saya ambil nantinya.
Memperhitungkan segala sesuatu itu bagus, membuat kita menjadi tidak gegabah
dalam mengambil keputusan, tetapi terlalu perhitungan pun, akan membuat kita
takut untuk mencoba hal-hal baru. Kembali lagi apakah anda termasuk orang yang
bijaksana dalam mengambil keputusan atau tidak, memang kita harus melihat dari
sisi ruginya, tapi bukan berarti menghilangkan sisi positifnya. Jadi
pertimbangkan semuanya baik-baik. Dan lihat dari kedua sisi tersebut, carilah tingkah
laku yang tepat untuk menghadapinya.
0 komentar:
Posting Komentar