BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 05 Juli 2012

Tidak Takut Tampak Bodoh


Saya punya sedikit ilustrasi yang sederhana, tetapi bisa menjadi bahan renungan. Dan dari ilustrasi inipun saya belajar banyak hal yang dapat membuat saya lebih maju lagi, yang pasti maju yang lebih positif.
            Dulu, komputer mungkin hanya identik dengan Negara maju, rumah orang kaya, atau perlengkapan untuk orang pintar. Tapi kini, di desa pun sudah banyak dikenal komputer. Karena untuk jaman sekarang ini, dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, membuat komputer bukan lagi barang mewah atau barang yang khusus untuk orang-orang yang mempunyai uang lebih. Bahkan anak-anak kecil banyak yang sudah bisa menggunakan komputer dengan baik dan lebih mengerti tentang computer itu sendiri. Tapi, kita tetap saja banyak menjumpai orang-orang dewasa, bahkan orang-orang kaya dan punya jabatan tinggi yang seakan takut dengan komputer. Mungkin istilah “takut” ini agak berlebihan. Tapi, anda mungkin bisa melakukan hal ini. Cobalah taruh sebuah computer di kamar seorang anak SD bahkan TK yang belum bisa mengoperasikan computer. Apa yang terjadi? Beberapa waktu kemudian, mereka akan sudah mulai mencoba-coba bahkan sudah bisa menggunakan benda tersebut.
            Namun, coba taruh sebuah computer di kamar orang dewasa yang tidak bisa mengoperasikan computer tersebut. Apa yang terjadi? Mungkin computer itu justru berdebu, mereka tak berani mencoba atau menyentuhnya sama sekali. Mengapa? Bukan karena komputernya yang menakutkan. Tapi karena mereka takut keliru, takut terlihat bodoh, takut malu, takut disalahlkan bila computer itu rusak, dan banyak hal lain yang akan menjadi alesannya. Sementara anak kecil lebih berani mencoba. Kita mungkin menyebut anak-anak itu nekad atau kurang perhitungan, tapi siapa yang sebenarnya yang lebih rugi?
            Dari ilustrasi diatas kita sudah dapat mengetahui yah, kemana arah tujuan pembicaraannya. Mungkin kita bukan orang dewasa/orang tua yang tidak bisa mengoperasikan computer. Saya yakin seumuran kita sekarang ini pasti sudah dengan mahirnya menggunakan computer. Tapi makna yang bisa kita ambil dari ilustrasi diatas bukan tentang apakah kita mahir atau tidak dalam menggunakan computer. Tetapi sering kali kita seperti orang tua yang diilustrasikan diatas, sering kali kita takut mencoba hal-hal baru dihadapan kita, dengan alesan takut menanggung resikonya dan kita lebih baik memilih yang aman-aman saja. Atau puas dengan apa yang kita punya sekarang.
            Yang membuat kita pada akhirnya menyesal karena tidak berani mengambil keputusan untuk kita mencoba hal yang baru yang telah menunggu kita. Cobalah sedikit berpikir seperti anak kecil yang tidak peduli apapun yang terjadi nanti, apakah kita akan dimarahi, apakah kita kan merusaknya itu tidak sedikitpun anak kecil pikiran. Tapi, karena keberaniannya itu, membuat anak kecil itu mempunyai sesuatu yang lebih, yang mungkin belum tentu orang lain punya itu semua karena keberaniannya untuk mencoba, dan membuat anak kecil tersebut memiliki nilai plus. Tapi benar, semakin kita dewasa, perhitungan kita semakin lebih detail lagi. Semua akan dilihat dari dampak kedepannya nanti untuk diri kita, dan akhirnya membuat kita menjadi takut untuk menghadapi hal-hal baru itu.
            Saya pun sering kali mengalami kejadian seperti diatas, dimana saya takut untuk keluar dari zona aman saya, dan mencoba hal-hal yang baru yang menanti saya di depan. Banyak sekali pertimbangannya, dan yang selalu saya pertimbangkan dan yang saya pikirkan, bukan dampak positif dari keputusan apa yang saya akan ambil, tetapi saya selalu melihat dari sisi negative dari keputusan yang saya ambil nantinya. Memperhitungkan segala sesuatu itu bagus, membuat kita menjadi tidak gegabah dalam mengambil keputusan, tetapi terlalu perhitungan pun, akan membuat kita takut untuk mencoba hal-hal baru. Kembali lagi apakah anda termasuk orang yang bijaksana dalam mengambil keputusan atau tidak, memang kita harus melihat dari sisi ruginya, tapi bukan berarti menghilangkan sisi positifnya. Jadi pertimbangkan semuanya baik-baik. Dan lihat dari kedua sisi tersebut, carilah tingkah laku yang tepat untuk menghadapinya.

0 komentar: