Akhir
tahun 2011 lalu, sebuah pesawat komersil tergelincir di bandara Yogyakarta.
Tapi, mungkin karena kesulitan dalam evakuasi, sampai dengan sekitar sebulan
kemudian, saya masih melihat pesawat itu ada disana. Hanya saja, kali ini
pesawat tersebut sudah dibalut dengan cat putih. Tadak ada nama atau logo
maskapai penerbangannya. Seorang teman memperkirakan hal itu dilakukan agar
para penumpang pesawat tidak takut atau trauma jika hendak menaiki pesawat dari
maskapai tersebut. Tidak tahu kadang memang lebih baik daripada kita tahu.
Apakah
anda setuju dengan pendapat itu? Apakah benar, tidak tahu banyak hal justru
lebih baik dari tahu? Saat teman kita tahu akan masalalu kita yang gelap, sejak
itu cara pandangnya terhadap kita akan berubah. Meski kita sekarang sudah
bertobat, tapi teman-teman kita masih terus memikirkan hal itu. Mereka akan
sering berusaha mengungkit ungkit dan mengkait-kaitkannya saat kita bertengkar.
Tentu hal itu akan membuat pertengkaran semakin menjadi. Dan pasti akan ada
penyesalan dalam diri kita, kenapa kita menceritakan masa lalu kita kepadanya.
Pengetahuan
kadang memang bisa menyakitkan. Kebenaran memang terkadang tidak seindah
bayangan kita. Banyak orang sebelum mendengar vonis dokter tentang penyakitnya
merasa sehat-sehat saja, tapi setelah tahu jika ia sakit, maka kesehatannya
akan menurun. Dan dari semua ilustrasi ini, kita dapat melihat bahwa terkadang
kebenaran itu lebih menyakitkan. Tetapi bukan berarti saya memaksa anda untuk
berbohong. Disini yang perlu kita ketahui adalah, bagaiman cara kita mengambil
sikap dari itu semua. Semua akan lebih baik apabila, kita menyampaikan
kebenaran itu dengan benar dan sikap kita adalah siap menerimanya maka,
kebenaran itu bisa membangun diri kita.
Memang
tidak mudah bangun dari masa lalu yang menyakitkan, penyakit yang kita derita
ataupun tentang hal-hal yang menyakitkan untuk kita. Tapi dibalik semua itu,
pasti akan selalu ada hal yang baik. Tidak di pungkiri, masa lalu yang buruk
ataupun segala sesuatu yang tidak mengenakan dalam diri kita. Akan menjadi aib
yang akan mengganggu kita untuk terus maju kedepan. Sehingga membuat banyak
semua orang lebih memulih untuk menutupnya rapat-rapat sehingga tidak ada yang
tahu. Tetapi seperti pepatah yang mengatakan “serapat-rapatnya bangkai ditutup,
baunya akan tercium juga”.
Itulah
alas an kenapa lebih baik kita mengakui semua, karena semakin lama kita
memendam itu semua sendiri, maka akan semakin sulit untuk kita bangkit dari
semua itu, karena keterbukaan adalah awal dari pemulihan.
Satu
hal yang lagi yang akan membuat kita berpikir dua kali tentang menutup aib kita
terlalu lama, itu akan menjadi beban pikiran tersendiri buat kita, dan hasilnya
kita hidup dalam kebohongan. Itu akan menyiksa diri kita sendiri, mungkin kita
akan bahagia karena yang orang tahu adalah kita bahagia dengan apa yang kita
miliki, tanpa mereka mengerti bahwa sebenarnya, kita tidak sebaik yang mereka
pikirkan dan itu akan membuat penyakit dalam diri kita sendiri. Kita seperti
ada didalam sangkar emas. Mungkin itu kata yang teapat untuk mendeskripsikan
itu semua, buat apa kita bahagia dengan apa yang kita miliki sekarang, padahal
batin kita atau hati kita memiliki permasalahan yang berat menurut kita.
Dan
dengan kita menutup itu semua, akan timbul keragu-raguan dalam diri kita untuk
bertindak, karena takut itu semua terbongkar dan pada akhirnya membatasi ruang
gerak kita yang membuat kita mungkin stress sendiri. Bertindak ini, takut
ketahuan, tapi kalau seandainya bertindak yang ini pun pasti juga akan ketahuan.
Hal itu lah yang nantinya akan menutupi ruang gerak kita. Ibarat kata “maju
kena, mundur kena”. Jadi kita akan serba salah mau berbuat apa. Dan yang
pastinya itu tidak akan membuat nyaman diri kita dengan itu semua. Karena
merasa serba salah. Selain itu pula dengan kita menutupi semua rapat-rapat, toh
pada akhirnya akan ketahuan, lebih baik kita mengakui itu semua sendiri,
daripada tahu dari orang lain. Karrena kita tidak pernah tahu, bagaimana orang
lain menyampaikan itu semua. Mungkin saja, dengan orang lain yang menyampaikan
itu semua akan memperkeruh keadaan.
Dengan
semua yang sudah dijelaskan, kita bisa ambil kesimpulan. Bahwa, memang juujur
itu akan menyakitkan dan lebih berpikir, lebih baik tidak tahu, tapi cobalah
berpikir secara dewasa. Apa yang kita alami adalah sebuah ilmu yang berharga.
Dan seharusnya dengan semua yang kita alami kita akan lebih baik lagi, dan
bangkit dari itu semua, bukan malah menjadi terpuruk.