BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 10 November 2011

MITOS ATAU REAL


Ketika seseorang berubah menjadi orang yang sangat pandai, terkadang mereka akan berubah menjadi seseorang yang tidak mempercayai adanya Tuhan. Itu adalah kalimat yang sering saya dengar dan mungkin memang itu kenyataannya. Seperti suatu hari ketika saya membaca sebuah buku, ada sebuah cerita yang begitu menarik yang harus saya bagikan kepada semua orang. Cerita pendek yang mungkin dapat meluaskan pemikiran kita semua dan dapat menjadi pelajaran buat kita. Seperti ini ceritanya.
Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswinya dengan pertanyaan ini, "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".
"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya profesor sekali lagi. "Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut. Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan." Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi beliau telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos. Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata,
"Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?", "Tentu saja," jawab si Profesor Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"
"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya. Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Prof, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460 F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas. Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?" Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada." Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Prof”. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan Prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya." Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?" Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara - perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan." Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi Anda salah, Prof.” Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah katayang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih sayang Tuhan dihati manusia. Seperti dinginyang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya." Profesor itu terdiam. Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein.
Dari ringkasan cerita diatas, kita dapat menarik kesimpulan, bahwa agama itu tidak hanya mitos atau dongeng semata, tetapi itu adalah sebuah keyakinan teguh yang dipegang oleh umatnya untuk dapat berjalan dan menentukan apa yang baik dan apa yang jahat dan untuk menentukan mana yang baik atau mana yang jahat. Walaupun kita tidak dapat melihat langsung, tetapi dalam hati kita, kita mempercayai Tuhan itu ada.
     

0 komentar: