Sering
sekali saya dapat pertanyaan seperti ini, “mana yang lebih mudah? Memulai
sesuatu atau melanjutkan dan menyelesaikan sesuatu yang sudah dimulai?”
pertanyaan yang mungkin mudah, tetapi perlu berpikir panjang untuk menjawabnya,
karena mungkin kita akan pusing dengan jawaban-jawaban mereka. Kenapa pusing,
karena menurut saya jawabannya itu kembali ke tipe orang tersebut. Bagi orang
praktis, apalagi kaya ide, memulai sesuatu hanya semudah ia berpikir atau
berucap. Namun, bagi orang yang banyak berhitung, membayangkan dulu proses
detailnya, memulai sesuatu adalah tantangan besar. Perlu energi besar untuk
mengambil langkah pertama. Sementara bagi yang mudah memulai, energi yang lebih
besar diperlukan untuk tetap bertekun dan tak cepat beralih memulai hal lain
lagi.
Mungkin penjelasan diatas membuat
kita berpikir dua kali untuk menjawab pertanyaan itu. Karena dari penjelasan
diatas saja, kita harus mengenal diri kita sendiri dahulu baru bisa mengambil
keputusan untuk menjawab apa. Dan pada saat saya membaca sebuah buku yang saya
lupa judulnya apa, disitu di katakana seperti ini “Akhir suatu hal lebih baik
daripada awalnya”, mungkin kita masih sulit untuk mendeskripsikan kalimat
tersebut, tetapi dibuku itu juga tertulis kualifikasi pendukungnya, yaitu
“Panjang sabar lebih baik daripada tinggi hati”. Untuk setia sampai akhir jelas
dibutuhkan kesabaran yang panjang. Dan, kita perlu waspada agar tidak tergoda
untuk berhenti dari sesuatu yang belum selesai karena tinggi hati. Karena takut
ketahuan gagal, misalnya ; atau bosan ; atau tidak siap menjalani proses
“perendahan” dan pemurnian karakter yang semakin berat dan sulit.
Mungkin memang semua itu kembali
kepada pilihan kita sendiri, kita ingin mengambil keputusan apa dan pastinya
kita pun harus bertanggung jawab dengan apa yang sudah di ambil. Sedikit share, sebelum saya masuk keperguruan
tinggi, satu kalimat yang mungkin menjadi quote
yaitu, : “kita tidak hanya untuk memulai suatu pekerjaan baik, tetapi juga
untuk menyelesaikan dan mengakhirinya dengan baik”. Lewat kalimat ini, membuat
saya lebih berpikir dua kali untuk mengambil keputusan, karena saya tahu,
dibalik semua keputusan yang sudah diambil pasti tersimpan banyak sekali
tantangan-tantangan yang mungkin akan menghambat kita untuk menyelesaikannya
dengan baik.
Menjadi pengambil keputusan memang
tidaklah mudah, akan banyak pemikiran-pemikiran yang membuat kita ragu untuk
tetap maju, tetapi disini kita di tuntut untuk bisa lebih dewasa lagi, untuk
bisa berkembang dan keluar dari safe zone
kita. Karena berdiri diam di zona aman kita hanya akan membuat kita takut
untuk mencoba hal-hal yang baru yang dapat membuat kita menjadi orang yang
lebih berguna lagi. Tetapi bukan berarti dengan kita mencoba sesuatu yang
berbeda, hanya ingin untuk mnedapat pujian atau ingin dipandang lebih, karena
orang yang bijaksana tidak akan pernah berpikir sependek itu, dia akan berpikir
bagaiman ia memulia dan bagaimana ia mengakhirinya dengan baik. Karena semua
akan sia-sia bila hanya dimulai tetapi tidak di akhiri dengan baik, karena
hadiahnya ada diakhir dari perjalanan itu sendiri.
Dengan tipe-tipe manusia yang
berbeda, seperti yang telah dijelaskan diatas, bukan berarti ada tipe yang baik
dan tipe yang buruk. Tetapi semuanya itu pastinya ada kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Jadi mulailah tentukan dan koreksi dalam diri
anda, anda termasuk orang yang seperti apa? Dan kenali apa kelebihan dari tipe
anda, serta mulailah menutupi kelemahan-kelemahan yang ada pada tipe anda.
Karena kembali lagi, no body perfect tetapi
yang ada adalah orang yang berusaha untuk menjadi sempurna. Tidak pernah ada
yang salah dengan semua pilihan kita, tetapi pilihan kita akan salah karena
kita tidak mampu menjalani dengan baik, semua rintangan yang ada ketika kita
mulai menjalani apa yang kita pilih. Jangan pernah takut sebelum mencoba,
karena mungkin benar bahwa kesempatan itu tidak dating dua kali. Jadi, selagi
ada kesempatan yang menghampiri kita jangan sia-siakan itu semua, karena takut
dan merasa tidak sanggup. Karena semua manusia diberikan kapasitas yang sama,
hanya akan terlihat berbeda, apabila ada satu manusia yang mengembangkan
kapasitas yang telah dikasih dengan manusia yang hanya diam di kapasitas itu
saja. jadi, lihatlah dalam diri anda, dan sejauh apa anda berani menjadi
pengambil keputusan atau penerima keputusan.
0 komentar:
Posting Komentar