Suatu hari ketika saya mulai merasa jenuh dengan apa yang saya jalani selama ini, saya langsung mendapatkan sebuah nasehat dari sebuh film yang saya tonton. Dan sekarang saya ingin membagikan itu kepada kalian semua, agar kalian semua juga mengetahui dan mulai menghargai apa yang sudah dan anda punya dan mulai mengerti, bahwa kesempatan itu mahal harganya dan sulit untuk kita dapat. Terkadang seringkali kita selalu mengeluh dengan apa yang kita punya, yang kita jalani selama ini. Semua rutinitas seakan tidak ada habisnya, selain itu juga, kita selalu merasa kurang dengan apa yang kita miliki. Memang benar kata orang, manusia itu tidak akan pernah puas dengan apa yang dia miliki, walaupun sebenarnya, tanpa dia sadari, apa yang dia punya sekarang, adalah suatu mimpi bagi orang lain. Tapi tetap saja tidak pernah puas.
Sebuah ilustrasi kecil ini akan membuka pikiran kita untuk kita lebih bisa menghargai apa yang kita miliki dan kita punya. Si kodok yang hidup ditepi kolam, terkadang tidur dengan perut keroncongan karena seharian tidak seranggapun yang lewat, sehingga dia tidak bisa mendapatkan makanan pada hari itu. Dan saat dia berdiri di atas daun teratai di sebuah kolam, ia melihat semua ikan-ikan yang ada di kolam tersebut dan mulai berpikir, “kerja mereka hanya berenang – renang, tetapi pemilik kolam tersebut pasti member makan mereka pagi dan petang. Ingin sekali aku bisa menikmati apa yang mereka punya.” Itulah yang ada di benak pikiran si kodok itu saat melihat ikan-ikan itu pada berenang kesana-kesini dengan rasa bahagianya, dan saat itu pulalah si kodok mulai iri, dan mulai merasa hidupnya tidak semudah dan tidak senikmat ikan – ikan tersebut.
Suatu siang, pemilik kolam tersebut datang kembali, si kodokpun mulai merasa iri dan jengkel, karena yang ada dibenaknya adalah, si ikan akan mendapatkan jatah makan tambahan, dan itu semakin membuat si kodok marah kepada dirinya sendiri karena kenapa bukan dia yang menjadi si ikan itu, tetapi si kodok hanya bisa diam dan melihat si pemilik kolam tersebut sambul menggerutu dalam hati. Saat pemilik kolam itu mulai mendekati kolam, si kodok mulai merasa curiga kepada barang bawaan si pemilik kolam tersebut, karena pemilik kolam tersebut membawa jarring untuk menangkap ikan, ternyata apa yang kodok bayangkan semuanya salah, si pemilik kolam tersebut datang, bukan untuk memberikan makanan tambahan kepada ikan-ikan tersebut, tetapi untuk menangkap ikan-ikan tersebut. “ malam ini kita pesta ikan panggang,” katanya. Mendengarnya, si kodok tersadaar, betapa beruntungnya ia karena ia seekor kodok.
Ilustrasi yang singkat, tapi cukup untuk mengingatkan kita. Terkadang seringkali kita selalu membanding-bandingkan apa yang kita punya dan apa yang kerjakan tidak semudah dan tidak seenak yang orang lain miliki. Dan itu seringkali kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa kita sadari, sebenarnya dengan kita membandingkan diri kita dengan diri orang lain, maka kita akan mendapati diri kita serba kekurangan, dan merasa tidak ada yang menyenangkan dari kehidupan yang kita miliki. Iri hati adalah ungkapan yang pas untuk mendiskripsikan semua ilustrasi tadi. Rasa iri hatilah yang membuat kita seringkali bersungut-sungut dengan yang kita kerjakan dan dengan apa yang kita punya, sehingga kita selalu tidak merasa puas.
Iri hati bisa timbul ketika kita kehilangan rasa syukur atas apa yang tuhan berikan. Kita mulai membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Kasih menjadi luntur, berganti menjadi rasa yang tidak aman dan curiga. Itulah yang sering kali membuat kita tidak nyaman dengan hidup kita dan mulai melakukan hal-hal yang jahat, untuk mendapatkan apa yang kita mau itu. Padahal kita tau sendiri, “tidak ada yang sempurna”, tapi kita seringkali melihat orang lain, dan merasa hidupnya itu sempurna sekali. Saat rasa iri hati itu mulai timbul dalam pikiran dan hidup anda, mulailah waspada. Karena dimana ada iri hati disitu ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Dan saat semua itu terjadi, cobalah untuk menghilangkan sedikit rasa iri haaati tersebut dengan menaikkan dosis syukur dan kasih setiap harinya, agar dengan ucapan syukur dan kasih itu, sedikit demi sedikit mengikis rasa iri hati tersebut. Dan mulailah berpikir, bahwa hidup akn lebih indah bila kita jalani dengan rasa gembira dan rasa syukur.
Ketika saya sudah selesai dengan semua yang saya tonton dan saya dengar, itu merupakan suatu pengalaman yang sangat berharga. Dan mulai kembali untuk menjalani hidup seperti apa adanya dan mulai berpikir bahwa, apa yang aku miliki, itulah yang terbaik yang Tuhan berikan kepadaku. Sehingga aku akan selalu merasa bersyukur untuk semua yang aku miliki. Semoga ini juga bisa menjadi ilustrasi singkat yang membangun, untuk setiap orang yang membacanya. Dan setiap orang yang membacanyapun, memiliki pemikiran yang sama dengan saya.