BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 15 Oktober 2012

Pernalaran Induktif


Pernalaran Induktif

Pernalaran dalam cakupan umum merupakan sistim berpikir manusia dengan menghubungkan data dan fakta yang ada menjadi suatu simpulan, dan menurut bahasan dalam ilmu bahasa Indonesia Pernalaran adalah proses penafsiran data sebagai dasar untuk menarik suatu simpulan. Dan menurut sumber buku yang lain, pernalaran adalah cara berpikir logis dan masuk akal, dalam wujudnya yang nyata, cara berpikir itu berupa kegiatan yang menghubung–hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai kepada suatu simpulan. Ada dua cara penarikan pernalaran yaitu dengan cara deduktif dan cara induktif.
Menurut Suriasumantri (dalam Shofiah, 2007 :15) pernalaran induktif adalah suatu proses berpikir yang berupa penarikan simpulan yang umum atau dasar pengetahuan tentang hal-hal yang khusus. Artinya, dari fakta-fakta yang ada dapat ditarik suatu simpulan. Simpulan umum yang diperoleh melalui suatu penalaran induktif ini bukan merupakan bukti. Hal tersebut dikarenakan aturan umum yang diperoleh dari pemeriksaan beberapa contoh khusus yang benar, belum tentu berlaku untuk semua kasus.
Selanjutnya pengertian pernalaran induktif menurut Tim Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007 :14) istilah penalaran mengandung tiga pengertian, diantaranya :
1.      Cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara berfikir logis.
2.      Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman.
3.      Proses mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.
Contohnya dalam menggunakan preposisi spesifik seperti:
Es ini dingin. (atau: Semua es yang pernah kusentuh dingin.)
Bola biliar bergerak ketika didorong tongkat. (atau: Dari seratus bola biliar yang didorong tongkat, semuanya bergerak.)
Untuk membedakan preposisi umum seperti:
Semua es dingin.
Semua bola biliar bergerak ketika didorong tongkat.

Pernalaran induktif dimulai dengan pengamatan khusus yang diyakini sebagai model yang menunjukkan suatu kebenaran atau prinsip yang dianggap dapat berlaku secara umum.
 Perbedaan dari pernalaran deduktif dan induktif adalah, pernalaran deduktif memberlakukan prinsip-prinsip umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang spesifik, sementara pernalaran induktif menguji informasi yang spesifik, yang mungkin berupa banyak potongan informasi yang spesifik, untuk menarik suatu kesimpulan umum.
Jenis – jenis pernalaran induktif yaitu :
1.     Generalisasi yaitu proses pernalaran dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data.
Contoh :
 Hasil Ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas 3EB08 telah keluar. Ternyata dari 40 mahasiswa hanya 10 orang yang mendapat nilai 90. Setengahnya mendapat nilai antara 80 – 65 dan tidak ada seorang pun yang mendapat nilai di bawah 65. Itu berarti dapat disimpulkan bahwa mahasiswa kelas 3 EB08 cukup pintar dalam mengerjakan soal Bahasa Indonesia.
Macam – macam generalisasi :
a. Generalisasi sempurna yaitu generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan penyelidikan. Contoh : sensus penduduk
b. Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Generalisasi ini dapat menghasilkan kebenaran bila melalui pengujian yang benar.
2.     Analogi yaitu cara penarikan pernalaran dengan membandingkan dua hal yang memilki sifat yang sama.
Ada 2 macam analogi,yaitu :
·         Analogi Induktif
Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua. Analogi induktif merupakan suatu metode yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua barang khusus yang diperbandingkan.
Contoh analogi induktif :
Timnas Indonesia lolos dalam semifinal piala asia dengan demikian timnas Indonesia akan masuk piala dunia di tahun mendatang dengan berlatih setiap hari.

·         Analogi Deklaratif
Analogi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai.
Contoh analogi deklaratif :
Untuk penyelenggaraan negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala negara dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan yang benar diperlukan sinergitas antara akal dan hati
3.     Hubungan kausal yaitu pernalaran yang diperoleh dari gejala – gejala yang saling berhubungan.
Contoh :
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan emas memuai
Macam – macam hubungan kausal :
a.     Sebab - akibat
Contoh :
      Sejumlah pengusaha angkutan di Bantul terpaksa gulung tikar karena pendapatan yang mereka peroleh tidak bisa menutup biaya operasional. Minimnya pendapatan karena sebagian besar penumpang membayar ongkos dibawah ketentuan tarif yang sudah ditetapkan, akibat ketidakmampuan ekonomi. (Sumber : Kompas, 10 Mei 2008).

b.     Akibat -sebab
Contoh :
 Andi mendapat nilai yang memuaskan pada ujian semester kenaikan kelas. Dia mendapat rangking pertama di kelasnya. Hasil yang diperoleh Andi ini dia dapatkan karena belajar yang sangat tekun setiap harinya.

c.       Akibat – akibat
Contoh :
Kemarin Lusi mengalami kecelakaan akibat menabrak pembatas jalan. Akibat dari kecelakaan tersebut dia mengalami patah kaki dan harus dirawat di rumah sakit.


Sumber :

2.      Bahasa Indonesia di Perguruan Tnggi, Minto Rahayu , Page 41, Grasindo





0 komentar: