BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 26 Desember 2011

PENANTIAN


Aku berdiri terpaku
Menantikan kedatanganmu
Aku berdiam
Menunggu bayanganmu

Dibalik indahnya bunga yang bersemi
Hembusan angin yang selalu menyapa
Tawa anak yang riang
Orang-orang yang lalu lalang

Tapi aku tetap diam
Berkata dalam hati
“Apa kau akan datang?”

Dengan perasaan yang berkecambuk
Aku meyakinkan hati
“Kau akan datang”

Sedetik menunggumu, Seperti seharian
Berkali ku lihat jam ditangan
Demi mengulur waktu
Tapi, tak kulihat tanda kehadiranmu
Yang meyakinkanku kau tak datang

Dan akhirnya,
Semua penantian itupu sia-sia
Ketika,
tak sedikitpun waktumu kau luangkan
untuk dating menemui aku

MASAKU

Semua seakan gelap
Saat kau meninggalkanku
Panas menjadi dingin
Saat kau menjauhiku
Tak ada kata yang bisa terucap
Tak ada gerak yang bisa ku lakukan
Ketika
Kau melangkah menjauhiku
Hanya diam
Hanya memandangmu
Hanya menangis
Yang bisa kulakukan untuk mengantar kepergianmu
Begitu ringan langkahmu
Untuk menjauhiku
Seakan tak ada artinya aku bagimu
Tapi aku tahu sekarang
Tak ada yang abadi
Semua ada masanya
Dan sudah habis masaku
Untuk berada disisimu

Kamis, 22 Desember 2011

Thinking about Education


Menjadi bagian dari sesuatu hal yang luar biasa, mungkin menjadi impian semua orang. Dapat dihargai dan diakui karena kepintaranmu, mungkin itu yang diinginkan semua orang. Tak jarang orang berlomba-lomba melanjutkan pendidikannya di tempat yang berkualitas, karena untuk banyak orang berpikiran bahwa tempat yang berkualitas akan menjadi nilai tambah untuknya agar menjadi orang yang sukses dikemudian hari.
Tapi, banyak juga sekarang yang lupa bahwa, dunia kerja tidak hanya membutuhkan orang yang berintelektual tinggi, atau lulusan dari tempat yang sangat berkualitas. Selain semua kepintaran yang kita punya. Mulailah berpikir bahwa semua itu tidak ada apa-apanya bila tidak diimbangi dengan komunikasi atau kecerdasan emosional yang lainnya.
Karena, tidak hanya kecerdasan intelektual yang dibutuhkan sekarang ini. Tapi kecerdasan emosional juga sangat dibutuhkan, dan selain itu juga, cara komunikasi kita juga akan dipertimbangkan didunia kerja nanti. Mulailah mengimbangi itu semua. Jangan hanya bangga atau bertahan dengan kecerdasan yang kau miliki, karena semua itu tidak 100% digunakan di dunia kerja.
Sekarang ini tidak jarang, sarjana yang hanya menganggur atau mendapatkan pekerjaan yang tidak sesuai dengan pendidikan yang sudah ia dapat. Oleh sebab itu mulailah mencari potensi apa yang kau miliki, mulailah mencari talenta apa yang Tuhan berikan pada diriku, sehingga kau dapat mengembangkannya dan mungkin akan menjadi bekal dimasa depanmu nanti.
Pendidikan memang penting, tapi bukan berarti dengan pendidikan, atau kecerdasan yang kita punya. Itu membuat kita merasa tenang karena dengan semua yang sudah dimiliki itu, akan membawanya kepada pekerjaan yang layak. Mulailah hapus pikiran seperti itu, jaman sekarang, segala sesuatu mungkin terjadi. Orang setinggi apapun pendidikannya, sepintar apapun otaknya bisa berada dirumah sakit jiwa, karena mulai stress mencari pekerjaan yang tak kunjung datang.
Dengan demikian, jalinlah hubungan yang baik dengan banyak orang. Karena itu akan melatih kita untuk bisa berkomunikasi dan akan menjalin relasi yang mungkin akan berguna dikemudian hari. Tetaplah belajar, karena ilmu itu tidak statis melainkan dinamis. Jadi mulailah mencari tahu apa yang belum engkau ketahui. Karena ornag yang cerdas, akan selalu mencari tahu apa yang ia tidak tahu. Karena ia mempunyai rasa penasaran yang tinggi.

KASIH SEJATI


Malam yang gelap
Terang wajahmu bersinar
Sunyinya malam
Kau terbangun karena ulahku

Memelukku
Membelaiku
Menyanyikanku
Hingga ku terlelap

Tanpa mengharapkan kata terimakasih
Kau membantuku berjalan,berlari
Bahkan memakaikanku baju

Kau akan memilih tempat yang paling murah
Saat aku akan mengajakmu makan
Kau akan memilih baju yang sederhana
Saat aku membelikanmu pakaian

Karena kau tidak pernah berharap lebih
Karena kau tidak pernah meminta apapun
Karena kau slalu ikhlas

Ikhlas untuk mengorbankan dirimu
Untuk membelaku
Kau akan berdiri di paling depan
Saat semua menghujatku

Kasih sejati,
Yang tak ku dapat dari siapun
Kecuali darimu
Kini ku sadar
Kau yang terbaik,yang Tuhan berikan untukku

Tetaplah menjadi cahayaku
Tetaplah menjadi pelindungku
Yang membuatku nyaman saat disisimu

Ibu,
Inilah pengakuan hati
Yang tak sebanding dengan yang kau berikan
Tapi aku tahu,
Kau tidak mengharapkan apapun dariku

Kala Teknologi Mendominasi Hubungan Keluarga


Tak bisa dipungkiri, berkat teknologi, segala hal terasa lebih mudah. Hidup kian praktis, efektif, dan nyaman. Belum lagi dengan segala kemudahan yang diberikannya, membuat hidup terasa hambar tanpa kehadiran teknologi. Akan tetapi, jika tidak dibarengi dengan perilaku yang bijak dalam menggunakannya, bukan tak mungkin jika akhirnya teknologi menjadi “senjata makan tuan”.
            Contohnya saja, sekarang ini banyak anak yang lebih senang terpaku didepan layar televisi dan bermain game  ketimbang berbincang dengan ibunya. Padahal, setelah seharian bekerja, berkomunikasi dengan anak adalah suatu hal yang dinanti-nanti. Pastinya orang tua ingin mengetahui bagaimana tadi kegiatannya di sekolah, apa yang sedang dihadapinya, dan masih banyak lagi. Selain itu pula, terkadang orang tua pun bisa tak terpisahkan dengan smartphone miliknya. Kemanapun ia berpergian, kedua ibu jarinya terlihat lincah memencet tombol-tombol keyboard. Tak jarang, ia larut tenggelam dalam pembicaraan dengan kawan diseberang hingga tak mendengar ketika diajak bicara oleh anak-anaknya. Akibatnya, bukan hanya sekali si anak merasa tak dapat perhatian orang tuanya. Karena orang tuanya selalu asik dengan gadget miliknya.
            Hal ini bukan berarti anda harus benar-benar menyingkirkan segala bentuk teknologi dari kehidupan keseharian. Yang ditekankan disini adalah memperhatikan porsi penggunaanya. Segala hal yang berlebihan tentu akan menimbulkan dampak negative. Anak yang terlalu gemar bermain game sebaiknya diberikan batas waktu. Misalnya, hanya pada pukul 3-5 sore, lalu bersiap mandi dan belajar. Bisa juga hanya diberi kebebasan pada saat akhir pekan, yang tentunya dibawah pengawasan orang tua.
            Dengan demikian, anakpun punya waktu untuk melakukan permainan lainya yang lebih banyak bergerak secara fisik. Hal ini sekaligus mencegah anak mengalami obesitas akibat kurangnya mengolah tubuh. Demikian pula halnya dengan menggunakan ponsel, meskipun ponsel sudah menjadi salah satu barang wajib, sebaiknya jauhkan dari pandangan anda ketika sudah waktunya untuk bermain dengan anak. Beri perhatian sepenuhnya pada anak dan luangkan waktu secara totalketika sudah sampai rumah. Beri batasan pada diri sendiri, yaitu hanya menjawab pesan-pesan yang penting dan tangguhkan hal-hal yang sifatnya remeh hingga anak tertidur. Dan akhirnya, anda tidak ingin teknologi merenggangkan ikatan hubungan keluarga.